Untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah
Proses pengasapan sendiri, dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, kebun sekolah, dan ruangan-ruangan lainnya yang ada di sekolah. Pemberantasan penyakit DBD harus terintegrasi mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan, dan penyuluhan kepada masyarakat. Mencegah terjadinya DBD membutuhkan dukungan dari masyarakat melalui program 3M Plus (menutup wadah penampungan air, mengubur atau membakar barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan menguras atau mengganti air di penampungan air), juga bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk oles, menggunakan kelambu saat tidur, dan menaburkan bubuk larvasida.
Meskipun sudah di fogging, warga sekolah sendiri juga harus bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga tidak ada siswa maupun warga sekolah yang terjangkit penyakit DBD.
Berikut adalah beberapa manfaat fogging di lingkungan sekolah:
- Pencegahan Penyakit
Fogging membantu mengurangi populasi nyamuk dan serangga lain yang menjadi vektor penyakit. Dengan demikian, risiko penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah dan malaria dapat diminimalkan.
- Kenyamanan Lingkungan
Lingkungan sekolah yang bersih dan bebas dari nyamuk dan serangga lainnya menciptakan suasana belajar yang nyaman dan aman bagi siswa dan staf sekolah. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.
- Perlindungan Kesehatan
Fogging membantu melindungi kesehatan seluruh anggota sekolah, termasuk siswa, guru, dan karyawan. Dengan mengurangi risiko penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, fogging menjadi langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan komunitas sekolah.
Langkah-langkah seperti fogging merupakan investasi dalam keselamatan dan kesehatan lingkungan sekolah. Dengan melakukan tindakan preventif seperti ini, Sekolah SMK Negeri 1 Kota Tebing Tinggi.